HELLEN NOVIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Banun sebagai Kata Ganti Nama dan Ekspresi #TantanganMenulisGurusiana#Hari ke-5#

Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sebutan banun kepada anak perempuan sudah tidak asing lagi. Ketika seorang anak lahir, dia diberi nama dan disertifikasi atau dipatenkan dalam bentuk akte kelahiran. Berikut dengan nama panggilan juga ditetapkan ketika baru lahir. Namun, terkadang di perjalanan nama panggilan digantikan oleh nama kesayangan.

Banun merupakan salah satu panggilan kesayangan orang tua atau kerabat yang lebih tua kepada seorang anak perempuan di Minangkabau. Dra. Hetti W. Triana, M.Pd juga pernah melakukan penelitian tentang ini. Dalam penelitiannya yang berjudul “Kata Ganti Nama dalam Interaksi Sosial : Analisis Sosiopragmatik terhadap Perubahan Perilaku Tutur Etnik Minangkabau Modern” disebutkan bahwa upiak banun digunakan sebagai kata ganti nama bagi perempuan di Minangkabau.

Kata banun tidak saja menjadi kata ganti nama, kadang diucapkan seorang sahabat atau teman ketika seorang teman perempuan melakukan tindakan atau perkataan yang menimbulkan perasaan lucu, gemas, geram, dan kesal atau jengkel. Untuk kasus ini biasanya kata banun terucap tanpa disadari dan diawali dengan interjeksi atau kata seru yang mengungkapkan kekesalan dalam bahasa minang seperti; Bentuk Teriakan a!, aa!, uu!, uuk!,ah!, eh! ii!, iiii!, ii pantiak!, aduah!, onde!, onde mande! Onde Mak!, onde Nak!, nde Nak!, nende!, nde!, ndeee!, nde+astagfirullah!, ndeh! alah!, alaa!, ee!, eee!, e!, oi!, oih!, o!, hm!, ei!, ai!, laklah!,la a lah, lah!, aa!, hah!, patuik ala oi!, alhamdulillah! , nama binatang, kata carut. (sumber: https://lenisyafyahya.wordpress.com/2010/01/28/ujaran-seruan-dalam-bahasa-minangkabau-di-kabupaten-agam/)

Berikut contoh percakapan yang memuat ekspresi banun:

A: Pai balanjo wak lah!

B: Nah!

A: Tapi kawan nan balian yo?

B: eee! banun jo. Inyo nan maajak awak nan disuruah balian.

(gemas, kesal atau jengkel)

Terjemahan:

A: Pergi jajan yuk!

B: Ayuk!

A: Tapi kamu yang traktir ya?

B: eee! banun. Dia yang ngajak kok malah saya yang bayar.

(gemas, kesal atau jengkel)

A: Patang rang caliak urang ditangah sawah, bajunyo mirip jo baju kawan!

B: Tu baa lai!

A: Katiko rang dakek an ruponyo urang-urangan sawah.

B: Ha, e piak banun.

(Lucu)

Terjemahan: A: Kemaren saya lihat orang ditengah sawah, bajunya mirip denganmu!

B: Trus?

A: Ketika saya mendekat ternyata orang-orangan sawah.

B: Ha, e piak banun.

(Lucu)

Seperti apa makna kontekstual kata Banun lainnya dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau? InsyaAllah akan diulas di hari berikutnya.

Keep stay tuned in my blog. See you!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku jadi ingat Banun sewaktu aku tinggal di Lintau. Ada perempuan tua cantik tetapi mengalami gangguan jiwa, ia sering bertandang ke halaman rumahku. Meski ia mengalami gangguan jiwa tetapi ia tidak mengganggu dan senang berbicara dengan dia.

11 Feb
Balas

Iya buk fit. Macam2 karakter orang bernama banun. Tapi sejauh yang bu fit kenal banun itu perempuan kan?

11 Feb
Balas

Ya buk eva. Hellen juga dipanggil dengan banun. Ini salah satu alasan menulis tentang banun.

11 Feb
Balas

Klu dikmpuang kmi "upiak banun"...

11 Feb
Balas

Klu dikmpuang kmi "upiak banun"...

11 Feb
Balas



search

New Post