HELLEN NOVIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kembali ke Nol#TantanganMenulisGurusiana#Hari ke-1

Nol bermakna kosong, tidak ada atau belum ada nilai. Memulai membuat ada sesuatu yang tidak ada tentu menimbulkan sensasi perasaan yang berbeda dengan memulai membuat ada sesuatu yang sudah pernah bernilai atau ada kemudian hilang dan harus dibuat ada kembali. Sama halnya dengan membuat ada tulisan kali ini. Ini bukanlah tulisan yang pertama dalam mengikuti tantangan menulis Gurusiana. Sesungguhnya ini adalah tulisan yang ke sebelas, tetapi harus dihitung mulai dari ke satu kembali karena saya melanggar konsistensi menulis. Peserta yang mengikuti tantangan menulis Gurusiana harus menulis satu tulisan setiap harinya. Jika satu hari tidak menulis, maka harus remedi, ulang lagi dari hitungan ke satu.

Mulai dari nol bagi saya pribadi tidak menjadi sesuatu yang menganggu. Karena sejatinya saya ikut tantangan ini demi melatih diri pribadi agar konsisten dalam menulis. Karena untuk terbiasa menulis di awal mungkin kita butuh paksaan atau lebih tepatnya motivasi dari orang lain. MediaGuru berhasil memaksa saya untuk menulis. Ini salah satu alasan mengapa saya bertahan dan mengurus kartu keanggotaan di MediaGuru. Selain itu, dengan mengikuti tantangan ini sebenarnya saya berharap menulis menjadi kegiatan rutin saya setiap hari meski tantangan ini usai. kenapa harus menulis? Karena menulis mampu meningkatkan kualitas diri seseorang. Menulis akan dikuti oleh membaca. Dengan membaca akan lebih banyak tahu. Orientasi baik atau buruknya tergantung kepada pribadi masing-masing. Jika memilih menulis atau membaca yang baik tentunya akan menimbulkan kebaikan, begitu juga sebaliknya.

Nah, bagaimana dengan sertifikat? Tentu akan lebih lama ke tangan karena remedi. Semenjak beberapa waktu belakangan ini sejujurnya saya sudah tidak terlalu fokus dengan kertas-kertas penghargaan. Kok gitu? Yah, entah itu pemikiran salah atau benar yang pastinya saya berusaha merubah cara pandang pribadi agar lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas. Walaupun pada hakekatnya profesi saya sebagai guru tetap mementingkan kertas penghargaan sebagai dokumentasi atau bukti prestasi.

Kembali lagi membahas tentang mulai dari nol. Sesuatu yang pernah ada kemudian tiada dan mulai dibuat ada kembali, apakah mengandung kesia-siaan? Tentu tidak. Semua pasti ada hikmahnya. Bisa jadi semua yang pernah hilang dan mulai dirintis kembali merupakan momen atau batu loncatan kesuksesan atau sesuatu yang lebih baik.

Mulai kembali dari nol juga bisa dimanfaatkan sebagai momen dimana kita bisa melakukan introspeksi, koreksi atau analisis SWOT terhadap apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Di dalam Islam dikenal dengan muhasabah, menghitung-hitung apa yang sudah diperbuat sebelumnya tentang mudharat atau manfaatnya.

So, mari kita tidak mencaci ‘mulai dari nol’ karena sesungguhnya semua pasti ada hikmahnya. Sama halnya jangan mencaci hujan karena sesungguhnya hujan itu adalah anugerah.

Keep stay tuned in this blog!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post