Menulis merupakan kegiatan mengurai kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf yang memiliki makna. Seseorang menulis dalam rangka menyuguhkan informasi atau pesan kepada pembaca. Lama menulis tergantung kepada penulis itu sendiri. Ada tulisan yang mampu dirampungkan dalam waktu singkat dan ada pula yang tidak.

Ide tentunya tidak serta merta muncul dalam menulis. Bisa jadi hal ini yang membuat penulis butuh waktu lama dalam menyelesaikan sebuah tulisan. Selanjutnya karya tulis ilmiah tentunya membutuhkan banyak waktu, karena penulis butuh meneliti dan menemukan referensi yang cukup mendukung materi tulisan.

Republika.co.id pada tanggal 6 Maret 2016 melansir reportase tentang Tere Liye atau Darwis ternyata tidak memerlukan waktu lama merampungkan novel-novelnya. Penulis ini hanya butuh waktu rata-rata tiga sampai empat pekan menulis naskah novelnya. Sementara itu, tempo.co menginformasikan bahwa Andrea Hirata membutuhkan waktu enam tahun untuk menyelesaikan novelnya yang berjudul Ayah. Waktu yang cukup panjang memang. Hal ini disebabkan oleh waktu sang penulis banyak dihabiskan oleh translasi bahasa novel Laskah Pelangi ke dalam 34 bahasa.

Nah, seperti apa hubungan antara menulis dan memasak? Tentunya tidak terlepas dari uraian sebelumnya, menulis dan memasak sama-sama butuh waktu lebih panjang dalam proses pengerjaan bila dibandingkan dengan waktu menikmatinya. Waktu penulisan sebuah tulisan lebih panjang jika dibandingkan dengan waktu membacanya. Seperti halnya penulisan novelet Tenunan Takdir butuh waktu kurang lebih 2 minggu. Sedangkan untuk membacanya hanya butuh waktu satu jam. Begitu juga dengan memasak, waktu yang dibutuhkan untuk memasak makanan lebih panjang dibanding melahap makanan itu sendiri. Misalnya untuk menyuguhkan tanak lado di atas meja butuh waktu kurang lebih dua jam. Sedangkan untuk melahapnya sesuai porsi butuh waktu sekejap. Kecuali jika dimasak satu kuali dan dimakan sendiri, memang tidak akan habis selama berhari-hari.

Keep stay tuned in this blog!